Jumat, 24 Juni 2016

PROFIL KOMBESPOL PITRA RATULANGI SS. SIK. MM


  
Siapa yang tak kenal dengan pria yang satu ini? Dia begitu populer dengan tim khusus bentukannya. Tim Manguni 123 (TM123). Tim ini beranggotakan polisi-polisi terbaik di jajaran Polda Sulut. Pitra Andrias Ratulangi, anak ketiga dari empat bersaudara ini, adalah tokoh dibalik layar. Sehingga eksistensi keamanan dan stabilitas Kota Manado selalu terjaga. Berbagai tindak kejahatan, mulai dari kasus penganiayaan ringan, pencurian sampai pembunuhan tak luput dari cengkeramannya.




Dia sempat beberapa tahun melewati masa kecilnya di Kakas. Pitra sejatinya berkeinginan masuk AKABRI Angkatan Udara. Besar harapannya mengemudikan pesawat terbang. Sedari sekolah menengah pertama. Ia begitu takjub dan kagum, melihat kencang dan gemuruh nya pesawat tempur saat melintas di atasnya. “Sebenarnya cita-cita saya sejak kecil, ingin sekali menjadi pilot pesawat tempur. Ada kebanggaan tersendiri mengemudikan pesawat. Saking terobsesi nya saya waktu itu, saya hafal semua tipe, jenis dan asal pabrik negara pesawat tempur.  Namun jalan Tuhan, menuntun saya masuk ke AKABRI Kepolisian,” ujarnya tersenyum.




Setelah menyelesaikan pendidikan kepolisian nya di akhir tahun 1992, Pitra pertama kali menerima penugasan. Namun bukan kembali ke kota kelahirannya, Manado. Dia ditempatkan jauh di sebelah barat Indonesia awal tahun 1993 sampai tahun 1999. Provinsi Aceh, tepatnya Aceh Tenggara. Berbagai tantangan dihadapinya. Apalagi saat itu aktivitas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sedang gencar-gencarnya. Berbagai prestasi justru dibukukan pria yang gemar bulutangkis ini.



Diantaranya, dipercayakan sebagai Kasat Sabhara selama 8 bulan, Kasatreskrim Aceh Tenggara selama empat tahun, dan dipromosikan menjabat Kasat Reserse Polresta Banda Aceh sebelum melanjutkan ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).



Lanjut dia, setelah lulus PTIK tahun 2001 Polda Jambi menjadi tempat bertugas selanjutnya. Ia menjabat  Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodal Ops) di Polres Kerinci selama enam bulan. Sesudahnya, Pitra ditugaskan ke Polda Jambi bagian Reserse Tipiter, Direskrim Polda Jambi. Berprestasi lagi, ia kemudian dipromosikan menjadi Kasatreskrim Poltabes Jambi dengan pangkat Komandan Polisi (Kompol).



Di sini ia terkenang, banyak memberantas bandit-bandit, bajing loncat khas Sumatera. Cikal bakal pembentukan tim khusus, ia rintis di sini. Tim Tekab namanya (Tim Khusus Anti Bandit). "Di Sumatera saya banyak meringkus bandit-bandit Jalur lintas Sumatera sangat rawan waktu itu. Perampok dan bajing loncat tidak segan-segan melukai bahkan sampai membunuh korbannya. Saya rimbas semua. Prestasinya banyak waktu itu. Namun sayakan waktu itu di Sumatera, orang Manado belum tahu," tukasnya.
Tak henti-hentinya ia dipromosikan. Jabatan Wakapolres Merangin di sabetnya setelah lulus Sespim tahun 2007.  Di tahun yang sama juga, hasrat untuk menjadi pilot tercapai, teknologi drone (pesawat tanpa awak) ditekuninya. “Yah kesampaian juga impian saya, biar cuma lewat teknologi drone. Tak apa-apalah,” candanya.



Setelah menyelasaikan Sespim, ia berkeinginan  besar kembali berkarir di tanah kelahirannya. Perlahan impiannya terwujud. Di tahun 2008 ia mulai bertugas di Polda Sultra bagian Biro  Operasi. Setelahnya ia diangkat menjadi Kapolres Wakatobi tahun 2008- 2011. Sail Wakatobi dan Pilbup sukses diamankan pria Tondano ini.



Setelahnya, ia kembali juga ke tanah Toar Lumimuut. Menjabat Wadir Narkoba Polda Sulut di tahun 2012 sampai 2015. Brenti Jo bagate, operasi pemabuk, sukses mendukung beberapa program Kapolda Sulut mulai, Dicky Atotoy, Carlo Tewu, Robby Kaligis.



Sampai puncaknya Pitra menjabat Direskrimum Polda Sulut hingga terbentuklah Tim Manguni Agustus 2015. Tim yang sukses memberantas pelaku-pelaku kriminal di Sulut, menjadi salah satu pertimbangan hingga Polda Sulut mendapat peringkat terbaik nasional beberapa waktu lalu. Puncaknya Polda Sulut naik menjadi Polda Tipe A. Prinsip pria ramah ini, tak muluk-muluk. Sedikit bicara, banyak bekerja. "Tak perlu banyak berbicara, jawab dengan prestasi. Banyak tokoh terlalu mengumbar janji namun kenyataan di lapangan tak ada," imbuhnya.



Ia lebih baik bekerja daripada kongkow bersama teman-teman. Melaksanakan yang terbaik dengan apa yang sudah dipercayakan. Masih teringat jelas olehnya, prinsip hidup yang diajarkan orang tua. Selalu jujur, mandiri dan bekerja keras agar apapun keinginan dapat terpenuhi.



Suka duka menjadi polisi jelas pernah dialami. Sempat dikira tukang ojek ketika dinas di Aceh. Proses pengintaian pedagang ganja, yang memerlukan treatment extra. Kalau penyamaran terbongkar, jelas nyawa taruhannya. Serta berbagai pengalaman unik yang telah dilewatinya.




Ia meyakini, apapun pekerjaan yang dipercayakan sesungguhnya itu semua berasal dari Tuhan. Besar kecilnya penghasilan, harus disyukuri. “Berkarya terus semaksimal kita, dan yang terpenting selalu andalkan tuntunan Tuhan  dalam setiap pekerjaan. Saya fokus memberikan yang terbaik bagi Tuhan dan negara. Itu yang saya pegang saat ini,” jelasnya.



Dalam waktu dekat ini, jikalau Tuhan berkenan ia ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan setara doktor. Persiapan selesai mengabdi di kepolisian pun tak luput darinya. “Jikalau Tuhan berkenan, umur panjang saya ingin lanjut studi ke program doktor. Kalau sudah pensiun juga, yah tentunya harus siap-siap profesi apa nantinya, mungkin berwiraswata atau apapun yang penting kerja," pungkas Pitra.







Sumber: Manado Post Online


4 komentar:

  1. Ini baru mantap prinsip seorang perwira sejati, andaikan saja ada 100 orang perwira yg seperti ini pasti penegakan hukum di negeri ini akan terlaksana dengan baik. Dan negeri ini tidak lagi dipenuhi dengan carut marut kebohongan dan kemunafikan belaka, menampilkan A yang dilakukan B.

    BalasHapus
  2. Mantap bang prestasinya, semoga akan terus berprestasi

    BalasHapus
  3. Dari penglihatan kami,selama Pak Pitra ada di sulut kami merasa aman, nyaman tali persaudsaraan selalu terjaga,saya kenal pak Pitra Ratulangi pada waktu dalam pertemuan di dinas sosial provinsi sulut dalam program pelopor perdamaian

    Di waktu sebagai narasumber kami mengfavoritkan Pak Pitra karena mengajarkan KAMI bagai mana berhubungan dengan polisi dan meberikan laporan informasi yang cepat,mengungkap tangkap bandit - bandit

    Kami sampai saat sekarang masi berkerinduan agar Pak Pitra Kembali untuk Sulut .....

    BalasHapus
  4. Sebntar lg kmbali Sulut sbg KAPOLDA....Amin..

    BalasHapus